Denpasar (28/5/2025) – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII menjadi tuan rumah dalam kegiatan Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024–2025 yang dilaksanakan pada Rabu, 28 Mei 2025. Bertempat di Aula Bima, Kantor LLDikti Wilayah VIII, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hj. Himmatul Aliyah, S.Sos., M.Si., yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Kunjungan Kerja.
Agenda ini merupakan bagian dari pelaksanaan fungsi pengawasan dan penyerapan aspirasi yang dilakukan oleh Komisi X dalam bidang pendidikan, kebudayaan, kepemudaan, olahraga, riset, perpustakaan, dan statistik. Dalam sambutannya, Hj. Himmatul menekankan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah dalam menjawab berbagai isu strategis sektor pendidikan.
“Kami terus mendorong revisi UU Sisdiknas, optimalisasi anggaran, serta perbaikan akses dan mutu pendidikan di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Kepala LLDikti Wilayah VIII, Dr. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, ST., MT., menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pendidikan tinggi di wilayah kerja LLDikti Wilayah VIII. Dalam paparannya, beliau menekankan bahwa LLDikti memiliki peran strategis sebagai mitra perguruan tinggi dalam penguatan tata kelola, peningkatan kapasitas dosen, fasilitasi akreditasi, hingga implementasi kebijakan nasional seperti MBKM dan Diktisaintek Berdampak.
Beberapa data penting yang disampaikan antara lain:
-
LLDikti Wilayah VIII mengoordinasikan 160 perguruan tinggi di Bali dan NTB, dengan jumlah mahasiswa aktif mencapai 189.526 orang.
-
Tren pertumbuhan mahasiswa meningkat, namun jumlah penerima KIP Kuliah menurun dari 14.156 (2023) menjadi 12.193 (2025).
-
93% dosen PNS dan 52% dosen non-PNS telah tersertifikasi, serta terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah dosen yang mencapai jenjang jabatan akademik Lektor Kepala dan Guru Besar.
LLDikti Wilayah VIII juga terus mendorong pelaksanaan Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 tentang pembelajaran di luar program studi dengan pendekatan Outcome-Based Education (OBE), kerja sama dengan dunia industri, serta integrasi pelaporan melalui PDDikti dan SIMKATMAWA.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, BRIN, Perpustakaan Nasional, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Badan Pusat Statistik, kepala dinas dari Pemprov Bali, pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta, tokoh masyarakat, organisasi pemuda, budayawan, dan komunitas literasi.
Acara ditutup dengan diskusi interaktif dan penyerapan aspirasi dari seluruh pemangku kepentingan. Masukan yang terkumpul akan menjadi bahan pertimbangan strategis bagi Komisi X dalam proses legislasi dan pengawasan kebijakan pendidikan nasional.
